CONTOH NASKAH DRAMA TEMA SAHABAT SEJATI
Judul : Sahabat Sejati
Pemeren : (1) Adi, (2) Zuhdi, (3) Wisnu, (4) Erista, (5) Jenia, (6) Guru
Pada suatu ketika dimana nilai keadilan sedang dipertanyakan. Saat sedang diadakannya ujian semester. Adi dan Wisnu duduk sebangku, Erista dan Jenia duduk sebangku di depannya, sementara itu Zuhdi duduk sendirian disamping tempat duduk Wisnu.
Kala itu, mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah pelajaran matematika. Semua murid terlihat kebingungan dan memperlihatkan raut putus asa melihat kerumitan soalnya. Kemudian terjadilah percakapan antara mereka yaitu, Adi, Zuhdi, Wisnu, Erista dan Jenia.
Wisnu:
Jen, saya minta jawaban soal nomor 5 dan 6!
Jenia:
A dan C
Erista:
Kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Wisnu:
10 A, 11 D, nomor 15 saya belum
Adi:
Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar
Erista:
Soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum saya kerjakan
Mereka berempat saling menyontoh satu sama lain seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Zuhdi, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Wisnu:
Zud,kau sudah selesai?
Zuhdi:
Belum, tinggal 3 soal lagi
Wisnu:
Saya minta jawaban nomor 15 sampai 20 Zud!
Zuhdi:
Tidak Bisa Ban,
Wisnu:
Kenapa? Kita sahabat Zud, kita harus kerjasama
Jenia:
Iya Zud, kita harus kerja sama
Adi:
Iya, kau kan yang paling pintar disini Zud
Zuhdi:
tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman
Erista:
Kenapa memang Zud? Hanya 5 soal saja!
Zuhdi:
Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Saya tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Saya minta maaf
Erista:
Tapi saat ini, sangat mendesak Zud
Jenia:
Iya Zud, bantu kami
Zuhdi:
tetap tidak bisa
Adi:
yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Zud, dan kami urus diri kami sendiri. (marah dan kesal)
Wisnu:
biarkan, kita lihat di buku saja
Wisnu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Erista menanyakan hasilnya.
Erista:
Bagaimana Ban? Ada tidak?
Wisnu:
ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C
Kareana suara Wisnu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru:
Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Wisnu:
Saya tidak menyangka akan seperti ini
Jenia:
Saya juga tidak menyangka, akan dihukum
Erista:
Seharusnya kita belajar ya
Adi:
Iya, Zuhdi benar
Wisnu:
Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!
Erista:
Saya menyesal!
Adi,Jenia&Wisnu:
Saya juga bersama
Setelah itu Zuhdi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Zuhdi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Jenia:
kenapa Zud? Kau di hukum juga?
Zuhdi:
Tidak, saya ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? Saya ingin kita bersama
Erista:
saya berharap ini menjadi pelajaran kita semua
Jenia:
dan tidak kita ulangi lagi
Adi:
Kita sahabat sejati
Kemudian, mereka semua menjalani hukuman dengan suka rela dan penuh kebahagiaan. Mereka berkeyakinan bahwa persahabatan akan mengalahkan energi negatif, dan dengan persahabatan mereka percaya semuanya akan menjadi lebih baik.
Wisnu:
Kenapa? Kita sahabat Zud, kita harus kerjasama
Jenia:
Iya Zud, kita harus kerja sama
Adi:
Iya, kau kan yang paling pintar disini Zud
Zuhdi:
tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman
Erista:
Kenapa memang Zud? Hanya 5 soal saja!
Zuhdi:
Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Saya tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Saya minta maaf
Erista:
Tapi saat ini, sangat mendesak Zud
Jenia:
Iya Zud, bantu kami
Zuhdi:
tetap tidak bisa
Adi:
yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Zud, dan kami urus diri kami sendiri. (marah dan kesal)
Wisnu:
biarkan, kita lihat di buku saja
Wisnu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Erista menanyakan hasilnya.
Erista:
Bagaimana Ban? Ada tidak?
Wisnu:
ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C
Kareana suara Wisnu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru:
Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Wisnu:
Saya tidak menyangka akan seperti ini
Jenia:
Saya juga tidak menyangka, akan dihukum
Erista:
Seharusnya kita belajar ya
Adi:
Iya, Zuhdi benar
Wisnu:
Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!
Erista:
Saya menyesal!
Adi,Jenia&Wisnu:
Saya juga bersama
Setelah itu Zuhdi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Zuhdi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Jenia:
kenapa Zud? Kau di hukum juga?
Zuhdi:
Tidak, saya ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? Saya ingin kita bersama
Erista:
saya berharap ini menjadi pelajaran kita semua
Jenia:
dan tidak kita ulangi lagi
Adi:
Kita sahabat sejati
Kemudian, mereka semua menjalani hukuman dengan suka rela dan penuh kebahagiaan. Mereka berkeyakinan bahwa persahabatan akan mengalahkan energi negatif, dan dengan persahabatan mereka percaya semuanya akan menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar